
Awal Perkenalanku dengan KUBBU
Aku ikut komunitas karawitan di Bentara Budaya Jakarta (BBJ). Dan salah satu dari membernya adalah pengurus Kubbu saat itu. Sebut saja namanya Mas Achi. Dari seringnya dia bercerita tentang Kubbu aku jadi tau seklumit kisah Kubbu (Klub Blogger dan Buku). Pun temen sekaligus kakak yang aku kenal jauh sebelum di BBJ, kakak embun pagi, juga sering cerita-cerita tentang kegiatan Kubbu. Besok pada mau oprek blog di sini lah atau mau ada acara nonton di Blok M, dll. Begitu Mbak Dew cerita. Apalagi ditambah seringnya beberapa anggotanya meeting di BBJ saat kami latihan karawitan sambil menikmati bakmi jawa BBJ. Sedikit banyak jadi mengenal anggota Kubbu lain seperti Kak Yun (Al Fatihah buat alm.) dan Bang Eka yang pada akhirnya sering berkolaborasi membaca puisi dengan iringan gamelan saat ada acara Sajak Selasa di Bentara Budaya Jakarta, yang saat itu diadakan sebulan sekali. Seiring berjalannya waktu, jadi kenal sama Nasa, Mbak Nun, Titi & Leny yang tak terpisahkan, Derus, Deny, Juna yang sering jadi punggawa, Wulan yang sering ketemu nari bareng. Eh, sama Chacha saat itu aku belom kenal. Mungkin pernah lihat, tapi aku anaknya lupaan. Maaf yah, Chaa…bahkan waktu aku temenan sama Chacha di Ig aku ga tau kalau namanya Elsa. Masih inget Chacha ngomong gini, “Kan kita udah temenan, Kak. Kakak nyari Chacha? Ya ga ketemu, kak. Pakainya Elsa.” Itulah aku saking ga kenalnya sama Chacha waktu itu. Sekarang dikit-dikit kenal lah yah, Mama Reda…

Trip Ke Trowulan
Di 2018 awal aku diceritain Mas Achi kalau mau ada rencana ke Trowulan. Kubilang aku mau ikut. Saat itu aku nggak tau kalau itu tripnya Kubbu. Kebetulan yang ikut waktu itu sebagian besar aku kenal, jadi ya bahagia-bahagia aja. Di trip ini aku kenal lagi sama kak Tuti, Kak Fems, Airin, yang akhirnya aku tau beliau juga bagian dari Kubbu setelah sekian bulan serta beberapa teman BPJ lain. Trip ini kaya trip privat karena yang ikut ga sampai 20 orang dan bahagia banget bisa ikutan. Hebohnya pakai jarik sama kebaya di setiap tempat yang dikunjungi. Foto di candi-candi pas siang bolong ga pakai alas kaki. Tidur seruangan cewek cowok cuma dibatasi hordeng. Jadi ketahuan siapa yang ngoroknya paling kenceng. Kehabisan baju sampai akhirnya pakai kain jarik biar bisa gonta ganti outfit. Baliknya beli nanas 20K dapet 12 biji. Eh, aku ditambah oleh-oleh dari temenku yang waktu itu sempet ketemu di Blitar. Bisa bayangkan betapa “nggrembyongnya” bawaanku. Tapi aku bahagia dan puaaaas banget ikut trip ini walau ada beberapa tempat yang nggak dikunjungi karena waktunya abis buat make kebaya sama foto-foto. Alhamdulillah Nassa, CP nya saat itu orangnya luar biasa sabar. Atau entah memendam geregetan. Maafin yah, Nas. Aku yakin emang kamu tuh baik banget orangnya. Kangen dijitak sama Nassa karena dia bilang omonganku kaya nenek-nenek kasih wejangan ke cucunya.










Ultah Kubbu ke-3
Waktu lagi latihan karawitan di BBJ, lagi-lagi mas Achi cerita soal acara ultah Kubbu. Dikasih garis besar acaranya seperti ini, akan ada begini. Aku tertarik saat itu. Soalnya temanya tentang 90’an. Dan sebagai anak yang hidup di zaman itu, mau banget ikutan flashback ke masa dimana hanya soal matematika yang bikin kepala pening. Membayangkan menikmati jajanan jadul, lomba lagu-lagu lawas, bikin drama sinetron era 90-an rasanya udah bahagia banget. Ga sabar pengen menikmati masa-masa itu terulang kembali. Ada yang masih inget nama grupnya apa aja?



Di ultah Kubbu inilah awal #sahabatpaud terbentuk karena tinggi badan kami seukuran semua ada dalam satu grup. Nama grup kami Si Manis Jembatan Ancol aka Si Sweet Ancol Bridge, antara lain Antin, Selly, Mas Agus dan aku. Sebenernya grup kami ada 5 orang, 2 cowok, 3 cewek. Tapi cowok satunya, kalau ga salah namanya Mas Riau, dia ga ada atau entah aku belum tau orangnya juga saat itu. Eh ada satu lagi di grup awal kami, namanya Prista, tapi dia mengundurkan diri jauh sebelum acara. Yang menggagas dan mengarang cerita Si Manis Jembatan Ancol adalah Mas Agus. Jangan bayangkan Si Manis Jembatan Ancol ini ceritanya serem kaya di TV itu yah. Kisah Si Manis ini cenderung ke kisah cinta-cintaan anak muda. Mereka adalah Markijem yang diperankan oleh Antin, mpok Rogaye yang diperankan oleh Selly, Bang Bonen diperankan Mas Agus, dan aku sebagai Hindun. Aku lupa cerita persisnya gimana, namun yang pasti, grup kami menyabet banyak hadiah di ultah Kubbu ke-3 ini. Jadinya tambah happy banget. Acara yang diadakan di Bogor ini aku sekamar sama Sally, nama kamarnya Brithney Spears. Sesuailah yah nama Brithney sama kami berdua. Hahahaha







Masuk Kubbu
Sebenernya udah lama na mas Achi ngajakin masuk Kubbu. Tapi kubilang aku ga mau banyak-banyak komunitas. Makin ga pernah ada di kost akunya. Rugi kali bayar kost ga ditempati. Soalnya asumsiku waktu itu, bakalan sering keluar ngoprek blog pas hari libur, bakalan jalan-jalan mulu ke luar kota yang pastinya merogoh kocek yang ga sedikit, trus pasti sibuk banget acara ini itu. Jadi aku selalu bilang “nggak ah”. Sampai pada suatu hari di musim panas yang cetar di bilangan Duren Tiga, yang saat itu selesai latihan gamelan bersama grup Samurti Andaru Laras (SAL), ada wacana kolaborasi antara Kubbu dan BBJ atau Kubbu dan SAL. Aku ga tau pasti sama yang mana. Ini waktunya seminggu setelah acara ultah Kubbu ke-3. Jadi masih anget-angetnya semangat dan rasa bahagianku saat itu. Anak Kubbu yang datang saat itu Mas Agus sama Mas Ris. Disini mas Achi bilang lagi sama aku, “Kowe kie wes suwe melu acara Kubbu tapi kok ra gelem mlebu grup e”. Dan karena aku hepi pas ultah Kubbu yang sangat menyenangkan buatku, ya acaranya, ya orang-orangnya, akhirnya aku mengiyakan masuk grup. Dan dimulailah petualanganku bersama Kubbu yang begitu menggairahkan

Yeeeaaaayyyy…..punya blog, tapiiiii……
Pertama kali bikin blog tuh belum TLD dan blog ini masih hidup sampai sekarang. Yang buatin Antin, di salah satu tempat makan di Plaza Festival, Desember 2018. Pertama bikin sampe sekarang ga pernah diutak atik. Masih seperti sedia kala awal dibuat. Tulisannya ada beberapa bijian. Silahkan mampir dan meninggalkan jejak sebelum mood buat mindahin yang dari 2019 belum terealisasi.
Awal nulis itu ya seingetnya saja apa yang dialami. Apa yang ada dibenak ya itu yang ditulis. Ga pake dibaca ulang atau ditambah dikurangi. Ya sudah itu. Soalnya kalau dibaca ulang tuh pasti ada aja yg dirombak. Dan ujung-ujungnya gagal nulis akutuh. Jadi buat yang belum baca tulisanku, mohon maaflah yah sebelumnya pasti banyak kata dan kalimat yang acakadul. Bagi yang udah baca, ya gitulah, yang penting blog nya ada isinya.
Pertama kali buat blog TDL itu di 2019 pertengahan, inipun yang ngeset semuanya bukan aku. Yang bantuin mbak dew, dan aku tinggal pakai. Namun, blog TDL pertamaku ini hangus karena ga diperpanjang. Kayaknya waktu itu aku ga tau dan udah jarang buka email. Dan isi blognya juga ga sampe lima hitungan jari. Punya blog LTD juga gegara abis ikut pelatihan blog Kubbu di bulan Juli. Dan ada juga lomba blog internal Kubbu saat itu, ya tapi aku ga menang. Sadar diri baru belajar nulus dan bukan anak yang rajin dan telaten nulis. Dan blog TDL ku saat ini udah berjalan di tahun ke 3, tapi ya tetep ga ada isinya. Bahkan ikutan arisan blog malah bagian kena bom terus. Maafkanlah kakak-kakak admin semua atas ketidak-konsistenanku ini, spesial buat Kak Feby yang rajin nagih tulisan tapi anaknya belum nulis dan akhirnya nggak setor. Yaa Esti anaknya emang gitu, Kak…



BOB Dilan
Kalau ini ikutan gegara Mbak Nun bilang, “Kamu kalau ke Bandung ga bakalan mampir ke Museum Geologi kalau nggak rame-rame. Yakin deh. Pasti lebih milih tempat yang indah-indah, makanya aku ikut dan ajak anak biar sambil belajar juga dia.” Wkwkwkwkwkwkwkwk…kena aku diomongin gini aja. Anaknya ga bisa dikomporin dikit soalnya. Iya juga sih, kalau nggak bareng-bareng temen kadang malas jauh-jauh ke Bandung mainnya di museum. Tapi alhamdulillah satu bis orangnya seru-seru semua. Di Museum Geologi ada fosil Gajah Purba Blora yang asli (di Blora cuma ada replikanya). Sebagai warga Blora saat itu, tentunya aku bangga dan bahagia fosilnya ada di pintu masuk Museum. Lalu dilanjut dengan jalan kaki dari Museum Geologi ke Gasibu dan Gedung Sate. dilanjutkan dengan ke museum KAA, dan jalan kaki dari Braga sampai Masjid Raya Bandung.





Menyusuri jejak Dilan bersama Kubbu dimulai dengan mendatangi sekolah Dilan, jalan kaki ke rumah Dilan dan bertemu penulis buku Dilan di The Panas Dalam Cafe, meskipun sampai sekarang aku belum pernah baca bukunya, pun nggak nonton filmnya. Ketemu dua penulis kembar dari Bandung, teteh Eva dan Evi. Berburu buku di Pasar Palasari, menikmati cilok di setiap tikungan. Dan aku seneng banget bisa ikutan trip ini. Pas BOB ini juga berasa banget lho kekmana kompaknya Kubbu saat itu, yang bikin aku makin cinta.





Kubbu di Ultah Backpacker Jakarta (BPJ)
Saat itu aku nggak tau kalau acara di Kelapa Gadimg tahun 2018 itu adalah acara ultah Backpacker Jakarta. Cuma saat itu dikasih tau kalau Mbak Nun akan jadi pembicara di salah satu acaranya, ada donor darah juga. Pas sampai sana aku bingung ga ada orang yang aku kenal. Sampai akhirnya telpon mbak Dew tanya acaranya dimana. Untung ada Miko, temen gamelan juga, yang sudah duduk manis di acaranya Mbak Nun. Jujur aku nggak ngerti yang diomongin Mbak Nun saat itu apaan. Yang penting duduk aja…hahahahahahaaa… Setelah selesai ikut acaranya Mbak Nun, kami makan-makan sambil melihat acara di panggung BPJ dan tidak lupa sambil cerita-cerita. Disini aku kenal Ndari yang kalem. Ini jadi acara BPJ pertamaku sebelum masuk Kubbu
Kemudian aku ikut acara ultah BPJ ke 6 di Pantai Pasir Perawan, Pulau Pari bersama Kubbu di 2019. Ini pas sudah jadi anggota Kubbu pastinya yah. buatku ini seru banget. Disaat yang lain sibuk menata tenda, kita mah asyik bercanda sambil main “kupat tahu”, salah satu program mingguan Kubbu saat itu. Trus tidur juga di homestay, bukan di tenda. Aku sih seneng aja gitu. Bisa ikutan ajeb-ajeb sampe tengah malam sambil lihat kembang api. Yang ikut sampe malam ga banyak juga ding. Ingetku cuma aku, Chacha, Bang Zen, Probo, sama Kak Yun (alm). Bisa gitu kelakuanku sama bang Zen dan probo, yang lain pada lomba masak, kita main air ga kelar-kelar. Dan akum akin bahagia bajuku basah semua dan baju ganti udah abis. Wkwkwkwkwk…ya, nunggu sampe kering. Walau pada akhirnyapun ga banyak kenal teman-teman BPJ, tapi pas ultah BPJ ini aku tetep hepi dengan kebersamaan Kubbu, walau saat itu aku merasakan sesuatu yang berbeda, dan sudah terkonfirmasi benar adanya.






Harapan
Kubbu merupakan komunitas positif yang dari awal aku masuk udah bikin excited. Beragam kegiatan yang bikin mikir atau yang sekedar hepi-hepi bikin hidupku makin berwarna. Pernah 2x jadi Si Keren, bulan Maret dan Juli. Pernah sekali menang “Kupat Tahu” setelah sekian lama jadi #teamselalusalah. Dan di tahun 2023 ini semoga kegiatan Kubbu semakin edukatif, menarik dan bikin tambah bahagia anggotanya. Tantu saja dalam setahun kebelakang sangat membantu sekali menghabiskan tumpukan buku (walau banyak juga yang beli baru) dengan program Book Challenge-nya lewat Lenong Buku. Pengen ada lagi kegiatan talkshow (kaya finalcial talk dulu), workshop pelatihan blog lagi (walau kadang akunya juga ga mudeng sama yang diomongin pembicaran yang kelasnya udah tinggi). Program kaya kupat tahu atau apalah namanya bisa diganti ketoprak misalkan saja, yang isinya daging banget buat nambah pengetahuan kita. Trus mau lagi juga ada Quality Time (QT) tentang psikologi. Rindu banget sama program-program Kubbu yang sangat menarik dan penuh daging. Atau mungkin belajar bagaimana menulis yang enak dibaca.
Ah, aku banyak maunya yah, padahal juga jarang bisa ikutin semua kegiatan Kubbu selama ini yah, baik yang online maupun yang offline. Tapi so far, aku sayang sama Kubbu. Tetaplah selalu menjadi komunitas yang selalu menginspirasi, bukan saja bagi anggotanya, namun juga orang lain yang mengenal Kubbu.
Kubbu,
Membaca, Menulis, Menginspirasi
Ya ampun nostalgia banget baca ini, jadi inget SI Manis Jembatan Ancol
kenangan manis takkan kulupa pokoknya mah
Wahhhh, kerem, Mba Suci ternyata generasi Kubbu awal-awal, ditambah lagi Mas Ris juga anak Kubbu, sungguh keren sekali kalian Mba, sehat selalu Mba & Keluarga, semoga Kubbu semakin maju dan semakin berdampak positif ke Masyarakat Banyak
bukan generasi kubbu awal-awal, ito. aku kubbu generasi muda. hahahahaaa
Ternyata tipe yang suka ikut kegiatan, tapi ga mau masuk komunitasnya. Berasa melewati jalan panjang dan kemudian jadi yakin dulu untuk masuk komunitas.
Bagian ultah 2018 kenapa dipotong? Seharusnya perasaan yang dirasakan bisa diceritakan juga..hiiks
Ayo mbak esti, semangaat untuk konsisten nulis blog. Ga perlu panjang-panjang, yang penting mulai dulu. Kalau butuh insipirasi tulisan, bisa mampir ke blog-ku juga. Aku lumayan rajin update blog *kemudian digeplak karena malah promosi blog sendiri…hahahaaha
Yaa semoga keberadaan Kubbu bisa bermanfaat untuk para anggotanya.
Lah ultah 2018 udah kok ga dipotong. Sekilas aja biar aku bisa rasain lagi vibe bahagiaku saat itu, yang awalnya berasa sendiri, tp ternyata anaknya asyik2.
jalannya panjang banget yah..setahun lebih baru masuk, padahal udah banyak kenal anggotanya. Tapi ya gitulah anaknya, MasVay…wkwkwkwwkwkwk…nunggu hatinya hepi dulu
konsisten itu yang agak entahlah. Anaknya moodian, kadang harus dipaksa, kadang ga bisa dipaksa. Kalo mampir ke blog masvay.com itu malah bikin insekyur tau…tulisannya bagus2 semua. ya walaupun suka banget sih bacanya. berasa hanyut aja sama jalan ceritanya. runtut, apik, dan layak dinikmati
Berasa wisata masa lalu ya pas baca blog ini karena kita kebetulan masuk kubbunya gak terlalu jauh. Waahahahha..
bener banget, nyari foto-fotonya ternyata agak ribet sih. tapi se-hepi ituh menikmati kenangan