Hallow,
Kali ini aku mau mereview buku pertama generasi pioneer dalam serial Little House. Salah satu dari dua buku Seri Martha. Pertama kali aku membaca serial rumah kecil langsung syuuukaak pake banget. Buku yang pertama aku baca adalah seri Laura yang Rumah Kecil di Rimba Besar. Sejak itu aku mulai ngumpulin satu per satu serial Little House dari generasi pioneer pertama sampai pioneer kelima. Berikut bukunya Martha yang aku review yah
Judul : Rumah Kecil di Dataran Tinggi
Penulis : Melissa Wiley
Penerbit : BPK Gunung Mulia
Tahun Terbit : Cetakan 1, 2006
Halaman : 232 halaman
ISBN : 979-687-334-6
Martha Morse, eyang buyutnya Laura Ingals, gadis pioneer pertama dalam silsilah keluarga rumah kecil. Saat berumur enam tahun ia tinggal di Scotlandia, di sebuah dataran tinggi yang disebut oleh masyarakatnya dengan nama Glencaraid, yang berarti lembah yang ramah. Martha tinggal bersama Ma, Pa, dan kakak-kakaknya disebuah rumah batu di tepi Loch Caraid. Loch Caraid adalah sebuah danau kecil berwarna biru, yang letaknya terpencil di lembah sebuah gunung di pedesaan Scotlandia nan indah sekali. Gadis berambut coklat ikal ini adalah anak yang ceria dan kritis dalam menanggapi sesuatu, anak yang pantang menyerah bila menginginkan hal baru. Ia mempunyai boneka kayu bermata kaca yang diberi nama Lady Flora. Dalam buku ini diceritakan kehidupan sehari-hari Martha dengan keluarga dan tetangganya di Glencaraid. Pa adalah seorang tuan tanah kaya turun temurun. Ia banyak menyewakan tanahnya untuk para pekerja di tanah pertanian. Kakak perempuan Martha bernama Grisie, kakak laki-lakinya bernama Alisdair, Robby dan Duncan. Dan Duncan adalah kakak yang paling baik, yang paling mengerti akan dirinya dan selalu menjadi pahlawan ketika Robby mengganggunya.
Sehari-hari Martha biasa bermain dengan Duncan dan Lady Flora. Selain itu ia harus menjahit, kegiatan yang paling Martha tidak suka karena stik jahitannya seperti gunung yang naik turun. Tidak seperti stik jahitan Grisie yang rapi. Setiap pagi Mollie membangunkannya dan koki masak di rumah selalu menyajikan bubur gandum dengan krim dan kuah kaldu yang lezat sekali. Krim yang sejuk dan kental adalah makanan terlezat di dunia. Cairan putih kental itu bagaikan kolam kecil ditengah bubur gandum yang manis. Terkadang Mollie menambahkan gula merah juga dalam semangkuk bubur. Grisie selalu menyikat rambut Martha, merapikan rambutnya yang kusut. Setelah itu Grisie membantu Martha berganti baju, mengenakan rok dalam, dan menyampul pita baju luar. Ia harus memakai baju luar dan Grisie tak perlu memakainya karena ia tak pernah mengotori bajunya sekalipun. Grisie benar-benar wanita yang anggun.
Hari minggu adalah hari istimewa karena mereka akan bersama-sama pergi ke gereja dengan baju terbaik yang mereka punya. Seluruh keluarga di Glencaraid akan ke gereja dengan menyeberang sungai dan berjalan sekian meter lagi untuk mencapai gereja yang berada di atas bukit.
Selain Hari Minggu, ada hari yang juga sangat istimewa, yaitu Hari Selasa. Selasa adalah hari mencuci. Grisie akan membantu Martha untuk mencopot seluruh pakainnya dan membawanya ke Moli dan Nannie untuk dicuci. Dan mereka akan berdiam diri di kamar sampai pakaian mereka kering. Pakaian dicuci dengan sabun lemak binatang dan abu pohon ek. Nannie mulai mengisi bak dengan air danau. Martha sudah bisa membantu mencuci lalu cucian yang sudah bersih akan di jemur diatas ilalang supaya lekas kering.
Banyak hal yang bisa dikerjakan di rumah batu. Dari membuat acar sayuran untuk persiapan musim dingin, memerah susu untuk dibuat mentega, perayaan Natal beserta hadiah-hadiahnya, belajar memintal, bermain seluncur, dll.
*******************************************************************
Gimana? Penasaran kan sama bukunya…
Akutuh seneng banget seri ini soalnya jadi tau nenek moyangnya Laura tuh ternyata dari Scotlandia, sebelum akhirnya ia dan anak cucunya pindah ke Amerika. Darisini kita bisa melihat kehidupan Scotland jaman dulu yang masih serba tradisional, yang masih berupa dataran luas tanpa gedung bertingkat, yang masih asri, dan belum terlalu padat penduduknya. Namun seri Martha pertama ini masih belum begitu detail ceritanya seperti buku seri pioneer lain. Mungkin karena keterbatasan informasi mengenai buyut para pioneer ini yah. Jadi ceritanya masih gambaran garis besar masa kecilnya Martha. But so far, aku seneng banget baca buku ini. I Love Martha so much. Thank you banget buat Melissa Milley atas terciptanya buku yang sungguh indah ini.
Semoga kalian suka juga yah 🙂
Jakarta, 23 Februari 2022
Ada, mbak. 5 wanita pioner ada bukunya semua. yang aku belum punya yang Seri Charlote, ibunya Caroline, neneknya Laura.
Asyiiiik….aku punya temen menghayal juga akhirnya. Sama persis. Aku juga membayangkan gimana capek tapi asyik naik kereta melewati padang rumput, hidup di rimba besar. cepat-cepat memanen sayuran karena diburu badai salju…
Semoga impiannya tercapai yah, mbak. Kalau ada rezeki semoga bisa kesana juga. Aamiin.
Terima kasih sudah mampir kesini yah, mbak. Sehat-sehat dan bahagia selalu 🙂